MALANG- Sebagai seorang striker, Rodrigo Santoni bisa dibilang belum juga
menunjukkan ketajamannya. Sejak kali pertama mengukir debut untuk Singo Edan
kala tim menantang Persegres Gresik, 14 Desember lalu, pemain asal Argentina itu
belum juga menyumbang gol untuk klub berlogo kepala singa.
Tak heran bila
pemain kelahiran Cordoba, 19 Oktober 1981 itu begitu bernafsu bisa segera
mengakhiri paceklik golnya musim ini. Laga Arema kontra PSPS Pekanbaru di
stadion Kanjuruhan, sore ini pun dibidiknya sebagai ajang pembuktian diri. “Saya
janji cetak gol kalau saya main,” koarnya.
Mantan bomber Persikabo Bogor
ini tak mau dicap mandul. Apalagi kini posisinya juga terancam karena manajemen
Arema mendatangkan pemain seleksi asal Brasil, Andre Luis Pinheiro ‘Barata’ da
Silva. “Tak ada masalah dengan persaingan. Saya harus selalu punya motivasi
diri. Arema adalah tim paling besar di Indonesia,” tandas pemilik nomor punggung
15 tersebut.
Namun lagi-lagi Rodrigo menyerahkan segala kebijakan kepada tim
pelatih. Andai dia dipercaya tampil di pertandingan sore nanti, pemain berusia
30 tahun itu bakal bermain habis-habisan. “Kalau pelatih mau saya turun, saya
main. Saya tidak mau pikir banyak, cuma main dan menang. Cetak gol lebih baik,
yang penting menang,” serunya.
Rodrigo sejatinya diragukan bisa tampil karena
sempat mengalami cedera hamstring pada latihan tim, Senin (13/2) lalu. Dia
terpaksa berhenti latihan dan menepi dipinggir lapangan karena merasa sedikit
ketarik di bagian pahanya. Beruntung pemain yang sempat bermain untuk PSIS
Semarang itu cepat pulih.
Sejak tampil menghadapi Persegres, Rodrigo tercatat
tujuh kali dimainkan sebagai starter. Namun di dua laga terakhir Arema, yaitu
saat tur Borneo menantang Persisam Samarinda dan Mitra Kukar Tenggarong, dia
baru dimainkan di menit-menit akhir babak kedua. Meski mulai kesulitan
mendapatkan tempat reguler di starting eleven, Rodrigo tetap optimis. “Harus
tetap optimis teman. Saya akan kerja lebih keras,” pungkasnya.