Home »
» ISL >> Persija Waspadai Bola Mati Arema
ISL >> Persija Waspadai Bola Mati Arema
Written By Unknown on Sabtu, 18 Februari 2012 | 07.43
Usai menjalani laga tandang di markas Persela Lamongan, Rabu (15/2), skuad
Persija Jakarta langsung bertolak ke Malang, Jawa Timur. Sesuai jadwal, Macan
Kemayoran bakal meladeni Arema di laga berikutnya pada 19 Februari 2012.
Usai bermain imbang 2-2 melawan Persela dalam pertandingan kemarin, Bambang
Pamungkas dan kawan-kawan langsung meninggalkan Madiun tadi malam. Perjalanan
dari Madiun tersebut ditempuh awak Persija lewat jalur darat dengan memakan
waktu sekitar lima jam.
Pelatih Persija Jakarta Iwan Setiawan mengatakan, untuk laga menghadapi
Arema tersebut, ia berjanji akan lebih waspada dengan bola-bola mati yang
berpotensi membahayakan gawang Persija di sepanjang pertandingan.
Iwan mengakui, Macan Kemayoran kerap kedodoran dalam mengantisipasi
bola-bola mati yang tercipta di sekitar kotak penalti. "Salah satu upaya
meminimalisasi itu adalah mengurangi pelanggaran di daerah pertahanan," ujar
Iwan.
Pertandingan laga Persija vs Arema sendiri bakal dilangsungkan Minggu, 19
Februari 2012, mendatang di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Sementara itu, di laga ISL lainnya, Persisam Samarinda untuk kali kedua
berturut-turut terjungkal di kandang menyusul kekalahan 2-1 dari tim promosi
Mitra Kukar dalam derby Kaltim Indonesia Super League (ISL) 2011/12 di Stadion
Segiri.
Kekalahan tidak membuat posisi Persisam turun di klasemen sementara. Tim
Elang Borneo tetap berada di peringkat kedelapan dengan nilai 16. Koleksi angka
Persisam sama dengan PSPS Pekanbaru yang ada satu tangga di bawahnya. Namun,
Persisam unggul selisih gol.
Ini merupakan kekalahan kedua berturut-turut yang dialami Persisam di
hadapan pendukungnya. Sebelumnya, Persisam dibekap Persela 1-0.
Sedangkan kemenangan di laga tandang itu mengangkat posisi Mitra Kukar ke
peringkat tiga klasemen sementara usai mengumpulkan poin 23. Raihan angka Mitra
Kukar sama dengan Persiwa Wamena, tetapi tim Naga Mekes unggul selisih gol.
Persisam dan Mitra Kukar memperagakan permainan terbuka, sehingga laga
berlangsung menarik. "Jual-beli" serangan dilakukan kedua tim untuk unggul lebih
dulu.
Publik tuan rumah sudah bersorak kegirangan ketika tim kesayangannya unggul
lebih dulu saat laga berjalan tiga menit. Bola tendangan bebas Eka Ramdani
berusaha dihalau Hamka Hamzah, namun justru mengarah ke gawang sendiri.
Tersentak dengan gol cepat tuan rumah, Mitra Kukar mulai memberikan respons.
Permainan agresif dikembangkan Mitra Kukar guna mengejar ketertinggalannya.
Lemahnya barisan pertahanan Persisam dimanfaatkan tim tamu untuk menyamakan
kedudukan.
Upaya itu akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-21 setelah tandukan Jajang
Mulyana menyambut umpan silang Isnan Ali tidak berhasil dihalau kiper Agung
Prasetyo.
Permainan Mitra Kukar makin membaik dan mampu menghadirkan ancaman di
pertahanan tuan rumah. Zulham Zamrun nyaris membawa Mitra Kukar berbalik unggul,
tetapi tendangannya dapat diblok Agung.
Striker Christian Gonzales sempat membuat fans tuan rumah bersorak
kegirangan ketika sundulannya menjebol gawang Joice Sorongan. Namun, gol itu
dianulir wasit karena Gonzales terlebih dahulu berada dalam posisi offside.
Persisam yang mendapat tekanan berusaha bangkit di babak kedua. Permainan
agresif tim besutan Daniel Roekito itu membuat pertahanan Mitra Kukar harus
bekerja keras membendung serangan Persisam.
Namun, lengahnya barisan pertahanan dalam mengantisipasi serangan balik
membuat Mitra Kukar berbalik unggul 2-1 pada menit ke-61. Zulham berhasil
memanfaatkan kesalahan pemain belakang lawan mengantisipasi umpan lambung
panjang, dan selanjutnya menyodorkan bola kepada Ahmad Bustomi untuk membobol
gawang Agung.
Persisam mendapatkan peluang emas untuk menyamakan kedudukan setelah wasit
menganggap Pierre Njanka melakukan handball di kotak terlarang di menit ke-82.
Srdan Lopicic yang dipercaya sebagai eksekutor gagal menjalankan tugasnya dengan
baik karena tendangannya dapat diantisipasi Joice. Skor 2-1 untuk kemenangan
Mitra Kukar bertahan hingga laga berakhir.